Target Pendaftaran Tanah Sisternatis Lengkap (PTSL) yang cukup besar, mendorong Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang melakukan herbagai inovasi untuk dapat memenuhi realisasi pencapaian target. Salah satu inovasi tersebut adalah dengan melakukan pemberdayaan masyarakat melalui edukasi pengelolaan basis data kepada masyarakat yang menjadi peserta program PTSL. Basis data ini dibuat atau dirancang oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang, kemudian basis data ini diisi atau dilengkapi oleh masyaralcat yang sebelumnya dilakukan pelatihan serta sosialisasi terlebih dahulu. Peneliti tertarik untuk dapat mengetahui proses pelaksanaan edukasi pengelolaan basis data pertanahan dalam Pelaksanaan PTSL ini dan perubahan apa yang terjadi pada masyarakat peserta edukasi setelah dilakukannya proses edukasi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif Melalui metode penelitian deskriptif-kualitatif, peneliti mengumpulkan data .yang berkaitan dengan permasalahan penelitian melalui pengamatan, wawancara dan penelaahan dokomen. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumberejo, Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini adalah desa yang belum dilakukan kegiatan edukasi pengelolaan basis data. Selain itu desa ini juga menjadi peserta PTSL tahun anggran 2018 dengan target sebesar 2.533 bidang tanah.
Pencliti terlibat langsung dan ikut serta dalam proses edukasi yang dilakukan. Proses edukasi ini dilakukan di Kantor Desa Sumberejo, dengan jurnlah peserta edukasi berjumlah 9 orang. Proses edukasi yang dilaksanakan di Desa Sumberejo berjalan dengan balk dan lancar. Hal ini dilihat dari adanya antusiasme masyarakat serta respon positif dari peserta edukasi. Setelah dilakukan proses edukasi, terjadi perubahan cara pandang pada masyarakat Desa Sumberejo terhadap kegiatan pengelolaan basis data pertanahan. Kegiatan ini sebelumnya dipandang rumit dan sangat mcnyusahkan, namun setelah edukasi dianggap mudah untuk dilakukan. Selain itu juga terjadi perubahan tindakan pada masyarakat Desa Sumberejo. Perubahan tindakan ini terlihat dad pelaksanaan kegiatan pengelolaan basis data yang sebelumnya dilakukan secara manual setelah dilakukan kegiatan edukasi beralih menjadi pengelolaan basis data pertanahan yang dilakukan secara digital


Kata Kunci: Edukasi, Pemberdayaan Masyarakat, PTSL