Pemilikan tanah pertanian secara absentee tidak dibenarkan dalam peraturan pemerintah. Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kantor Pertanahan Kabupaten Gowa terhadap tanah absentee berbeda dengan apa yang telah cliatur dalam Peraturan Menteri ATR/Ka. BPN Nornor 12 tahun 2017. Semestinya tanah absentee itu ticlak bisa di sertipikatkan, akan tetapi dengan adanya kebi_jakan dart Kantor Pertanahan Kabupaten Gowa maka tanah absentee tersebut bisa di terbitkan sertipikatnya.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif schingga peneliti dapat memperolch- data mengenai proses pendaftaran tanah absentee dalam pelaksanaan PTSL * di Kantor Pertanahan Kabupaten Gowa. Untuk melakukan penelitian dengan metode ini jenis penclitian yang did=.unakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus terhadap proses pendaftaran tanah absentee. Sumber data dalam penelitian ini didapat dart basil wawancara dengan pihak yang terlibat, -observasi, dan studi dokumcn.yang berkaitan dengan pclaksanaan PTSL di Kai'itor Pertanahan Kabupaten Gowa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya kcbijakan yank, dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten Gowa terhadap tanah absentee dalam pclaksanaan PTSL. Kebijakan tersebut berupa surat pernyataan dart pemohon yang isinya lnemuat pernyataan pemilik bidang tanah absentee apabila dalam kurun waktu 6 bulan sejak dibuat surat pernyataan tersebut pemilik tidak pindah ke lokasi tanah tersebut maka wajib mengalihkan hak atas tanahnya kepada orang lain yang bertempat tinggal di kecainatan dimana letak tanah itu berada.


Kata Kunci : Tanah Absentee, PTSL, Kebijakan Kantor Pertanahan,