Keberadaan lembaga adat Mosalaki di Desa Nuangenda sangat berpengaruh dalam pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sisternatis Lengkap (PTSL). Kegiatan PTSL yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Ende haruslah mendapat ijin atau persetujuan terlebih dahulu dari lembaga adat Mosalaki, sehingga di Desa Nuangenda belum dapat dilakukan pengukuran satu desa lengkap. Ada Mosalaki yang mengijinkan dan ada. pula Mosalaki yang tidak mengijinkan untuk dilakukannya pengukuran dalam rangka program percepatan PTSL. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui peiaksanaan PTSL di Desa Nuangenda Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende; (2) untuk mengetahui pola penguasaan tanah di Desa Nuangenda Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende; serta (3) untuk mengetahui kendala dan solusi dalam pelaksanaan PTSL di Desa Nuangenda Kecamatan Wewaria.

Metode penelitian yang digunakan ini bersifat dcskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk mendeskripsikan mengenai pola penguasaan tanah, pelaksanaan dan kendala yang dihadapi Kantor Pertanahan Kabupaten Ende dalam pelaksanaan. percepatan PTSL.

Berdasarkan hasil penelitian, maka diketahui bahwa kendala dalam pelaksanaan PTSL di Desa Nuangenda antara lain: (a) adanya keberatan dari Mosalaki, b) masih adanya bidang-bidang tanah yang belum dibagi kepada anggota keluarga mereka. Pcnguasaan tanah di Desa Nuangenda diperoleh dengan cara penyerahan yang artinya penguasaan tanah diperoleh dengan adanya persetujuan dari Mosalakilpenguasa wilayah. Tanah-tanah di Desa Nuangenda dapat diwariskan dan dihibahkan kepada anggota keluarga, tetapi tidak diperkenankan diperjualbelikan kepada pihak lain yang bukan anggota keluarga.


Kata Kunci: Lembaga Adat, Mosalaki, Penguasaan tanah, Pendafataran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)