Korupsi Kolusi dan Nepotisme adalah konsep konsep yang hanya dikenakan dalam kontek organisasi, apakah berupa perusahaan partai politik, persatuan olah raga dan sebagainya, atau tentu saja dan lebih penting Negara. Dalam konteks masyarakat umum ketiga konsep itu tak berfungsi.Pencurian , pencopetan dan perampokan bukan korupsi. Kejujuran iman serta itikad baik adalahnilai abadi dan universal. Tetapi kalau KKN dilihat dalam konteks � Negara Modern� terjadinya gejala penyimpangan itu bias dikembalikan pada lemahnya system pengawasan birokratis, jadi jangan dilihat imanya yang kurang, kejujuran yang kurang, dalam konteks Negara yang modern, kita harus melihat pada struktur yang dapat membendung kelemahan manusia ini. Akar krisis mata uang (yang melanda saat ini) adalah kerakusan yang tidak pernah puas yang secara tragis telah menjadi daya dorong dibelakang ekonomi global, regional dan nasional dimana mana. Tentu saja kerakusan sebagai perangai buruk manusia bukanlah suatu yang baru. Tokoh spiritual Hindu Mahatma Gandhi pernah pula berucap�Bumi cukup untuk melayani keperluan manusia tetapi tidak cukup untuk memenuhi kerakusan manusia�. Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) dibahas secara Komprehenship didalam buku ini. Banyak diantara kita tahu penyebab utama limbungnya rezim otoriter Orde Baru yang telah berkuasa 32 tahun adalah karena KKN, tetapi binatang apakah KKN itu? Buku ini mencoba menjawab dengan menampilkan ulasan berbagai pakar dan diperkaya dengan dialog inters para pemerhati. Memang bunga rampai ini diangkat dari Simposium yang diselenggarakan oleh Badan Pengkajian dan Pengembangan (BPP ) pimpinan pusat Muhammadiyah pada 29 30 Juni 1998. Isi buku ini meliputi kajian bidang sosio cultural, perilaku birokrasi, norma hukum, dan agama serta peran Negara, para kontributor tulisan adalah Taufik Abdullah, M Dawam Raharjo, Safri sairin, Darlis Darwis, Mar�ie Muhammad, Romly Atmasasmita, Adnan Buyung Nasution, Th. Sumartana Fathurrahman Djamil dkk Mohtar Masoed Arif Ariman dan Edy Suandi Hamid. Peserta Simposium kalangan Cendikiawan terpandangdi tanah air. Ditambah dengan pengantar yang tajam dan lokomotif reformasi M Amin Rais. Buku ini perlu dibaca oleh siapapun yang mempunyai kepedulian untuk memmangkas praktek praktek KKN yang telah menggurita di Indonesia.