Penentuan luas bidang tanah yang digunakan oleh Badan Pertanahan Nasional sebagaimana yang ada dalam petunjuk teknis PMNAI .BPN Nomor 3 tahun 1997 meliputi cara angka-angka ukur, angka koordinat, semi grafis dan gratis (salah satunya adalah cara transformasi).
Dan beberapa cara penentuan luas tersebut penulis tertarik untuk nmengetahui penyimpangan antara cara semigrafis dan cara tranformasi terhadap cara angka ukur. Dalam penelitian ini akan diuji apakah penentuan luas bidang tanah cara semi grafts mempunyai penyimpangan yang lebih kecil dan cara tranformasi terhadap cara angka ukur.
Metode penelitian _yang digunakan dalam penelitian i.ni adalah studi komparatif dan analisis data dengan menggunakan 3 (tiga) teknik analisis yaitu prosentase perbandingan hitungan luas, syarat toleransi, dan uji statistik (uji t).
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang perbandingan penentuan luas cara semi grafts dan transformasi terhadap cara angka ukur didapat bahwa penentuan luas bidang tanah cara semi grafts mempunyai penvimpangan yang lebih kecil dart pada cara transformasi terhadap cara angka ukur, yang dibuktikan dengan prosentase perbandingan hitungan luas dimana cara semi grafis mempunyai rata-rata penyimpangan tiap bidang sebesar 0,14 %. Sedangkan cara transformasi rata-rata penyimpangan tiap bidang sebesar 0,21 �i� Dart uji statistik nilai t tabel pada taraf nyata 0,05 dengan derajad bebas (n - 1) didapat nilai t = 2,021. Untuk cara semi grafis dibandingkan cara angka ukur didapat nilai t hitung = 0.16 sehingga t hitung < t tabel, atau dapat dikatakan tidak ada perhedaan penvimpangan luas yang signifikan. Sedangkan cara transformasi dibandingkan cara angka ukur didapat nilai t hitung = -2,75, sehingga t hitung > t tabel yang berarti ada perbedaan penyimpangan luas yang signifikan_