Buku ini membahas tentang perbatasan wilayah taut Indonesia dengan dua negara tetangga, yaitu Malaysia dan Singapura serta sejarah dan isu perkembangannya terkait hal ini. Dengan karakter sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki 17.504 pulau (KKP, 2003) dan pantai sepanjang 81.290 kilometer (Dishidros TNI AL, 2003) yang membentuk satu kesatuan wilayah negara. Indonesia juga memiliki perbatasan wilayah darat dan taut dengan negara tetangganya. Sebagai konsekuensinya, wilayah perbatasan taut ini menjadi lebih luas daripada perbatasan darat Dalam perkembangannya, Indonesia harus mempertahankan wilayah taut agar kedaulatan negara tetap dapat ditegakkan.
Masalah perbatasan wilayah taut yang belum tuntas antara Malaysia dan Singapura membuat masalah perbatasan wilayah taut antara kedua negara dengan Indonesia juga menjadi belum selesai. Masalah tersebut muncul yang disebabkan oleh penarikan garis batas wilayah taut yang dilakukan oleh Malaysia dengan menerapkan rezim taut teritorial dan landas kontinen yang merugikan Indonesia. Di samping itu, masalah perbatasan wilayah taut Indonesia dengan Malaysia dan Singapura, selain menyangkut taut teritorial dan landas kontinen, juga perhubungan dengan Zona Ekonomi Eksklusif. Ketiga rezim perbatasan wilayah taut tersebut menjadi perbatasan taut Indonesia yang terpanjang dengan Malaysia setelah dengan Australia. Ketegasan mengenai garis batas wilayah taut antara Indonesia dan Malaysia ini sangat diperlukan untuk menjamin kelangsungan hukum di wilayah taut masing-masing negara.