Perkembangan ekonomiJepang yang fenomenal dalam dua dekade lalu mempunyai pengaruh yang besar pada masyarakat pedesaan dan pertanian. Pendapatan rumah tangga petani meningkat, menempatkan petani pada tingkat yang sama dengan para pekerja di sektor lainya. Pekerjaan dan gaya hidup petani berubah.: petani yang sederhana dan bekerja keras menjadi petani kerja sambilan yang pulang pergi bekerja ke kota, yang anak-anaknya berpendidikan, yang memiliki bermacam macam perlengkapan rumah tangga, punya mobil, dan punya waktu untuk rekreasi. Tidak semua perubahan dalam masyarakat pedesaan selalu kea rah yang lebih baik. Akibat perkembangan ekonomi yang cepat, terjadi ketidakseimbangan antara sektor pertanian dan sektor lain. Dalam politik nasional, perhatian lebih diarahkan pada bisnis bisnis besar, dan pertanian bukan lagi prioritas utama.. Tanah pertanian yang sempit- suatu factor penghambat perkembangan pertanian selama berabad-abad- tetap menjadi persoalan.. Petani beralih kerja ke bidang yang bukan pertanian, hanya karena hasil pertanian tak lagi mencukupi. Juga menhadapi masalah alih generasi, karena anak-anak meninggalkan tanah pertanian dan hidup di kota.. Siapa yang kemudian akan menjadi petani dan usaha apa yang harus diambil untuk menjamin cerahnya masa depan pertania? Dalam buku ini seorang pakar sosiologi pedesaan, menjelaskan persoalan-persoalan besar yang dihadapi masyarakat pedesaan dan pertanian dewasa ini. Kritik tajam kebijaksanaan pemeritah dalam pertanian dan mengingatkan bahwa propek masa depan pertanian Jepang akan suram. Kecuali jika persoalan-persoalan pedesaan dipecahkan dengan rencana yang hati hati dan berjangka panjang